P E L A N G I

Monday 24 December 2012


Kadang-kadang Dia sembunyikan matahari, Dia datangkan petir dan kilat
















Kita menangis dan bertanya-tanya,
Kemana hilangnya sinar,
















Rupanya Dia hendak hadiahkan kita : PELANGI






TUHAN ITU TIDAK ADA.....!!!

Saturday 22 December 2012

Seorang laki-laki pergi ke tukang cukur untuk memotong rambutnya dan merapikan janggutnya. Ia pun telibat percakapan yang cukup mengasikan dengan si tukang cukur yang merupakan teman lamanya.

Ditengah percakapan, si tukang cukur berkata, “Ketahuilah teman, saya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Jika tuhan  itu memang ada, mengapa banyak orang yang sengsara, menderita ? Banyak anak-anak yang terlantar? Banyak terjadi kriminalitas, peperangan? Jika Tuhan itu memang ada tentu tidak ada penderitaan dan sakit. Saya kira Dia tidak akan membiarkan semuanya itu terjadi.” Maka orang yang dicukur itu diam sebentar untuk memikirkan jawabannya, karena ia tidak ingin terjadi perdebatan dengan teman baiknya itu.

Ketika tukang cukur telah menyelesaikan pekerjaannya,  orang yang dicukur itu pun keluar dari tempat cukur. Baru saja ia meninggalkan tempat cukur, ia melihat seorang laki-laki dijalan dengan rambut dan janggut yang sangat panjang. Sepertinya orang tersebut sudah lama tidak pernah datang ke tukang cukur sehingga rambut dan janggutnya acak-acakan.

Bergegas orang yang baru saja bercukur tesebut kembali ke tempat cukur dan berkata kepada temannya, si tukang cukur, “Tahukah engkau bahwa tukang cukur itu tidak ada?”

“Bagaimana tukang cukur itu tidak ada ? Lihat !!! Bukankah aku ada disini dan aku seorang tukang cukur !!!” kata si tukang cukur.

“Tidak” orang yang baru dicukur itu berkata, “Tukang cukur itu tidak ada !!! Seandainya mereka ada, tentu tidak ada orang yang rambut dan janggutnya panjang dan acak-acakan seperti orang yang ada di jalan itu.”

“Sungguh, tukang cukur itu ada, salahnya sendiri orang yang rambutnya panjang dan acak-acakan itu tidak datang kepadaku.” Si tukang itu menjelaskan.

Lalu kata temannya yang baru saja bercukur, “Jadi begitulah Tuhan, temanku, kenapa orang-orang itu tidak mau mendekat kepada Tuhan sehingga mereka menderita di dunia ini.”

Silahkan disimpulkan sendiri ya guys....

LIFE IS STILL WONDERFUL


Life is not easy.  Every day is an unpredictable challenge.  Some days it can be difficult to simply get out of bed in the morning.  To face reality and put on that smile.  But I want you to know, your smile has kept me going on more days than I can count.  Never forget that, even through the toughest times, you are incredible.  You really are.
So smile more often.  You have so many reasons to.  Time and again, my reason is you.
You won’t always be perfect.  Neither will I.  Because nobody is perfect, and nobody deserves to be perfect.  Nobody has it easy, everybody has issues.  You will never know exactly what I’m going through.  And I will never know exactly what you’re going through.  We are all fighting our own unique war.
But we are fighting through it simultaneously, together.
Whenever somebody discredits you, and tells you that you can’t do something, keep in mind that they are speaking from within the boundaries of their own limitations.  Ignore them.  Don’t give in.  In this crazy world that’s trying to make you like everyone else, find the courage to keep being your awesome self.  And when they laugh at you for being different , laugh back at them for being the same.

Remember, our courage doesn’t always roar aloud.  Sometimes it’s the quiet voice at the end of the day whispering, “I will try again tomorrow.”  So stand strong.  Things turn out best for people who make the best out of the way things turn out.

You may have seen better days, but you have also seen worse.  You might not have all your wants, but you do have all your needs.  You woke up with a few aches and pains, but you woke up.  Your life may not be perfect, but it is good.  And more good things are coming down the road as long as you keep moving forward..

MEJA KAKEK

Sunday 16 December 2012

Seorang laki-laki tua hidup bersama anak laki-lakinya, menantunya, dan empat orang cucunya yang berumur empat tahun. Tangan orang tua itu sudah gemetar, pandangannya kabur, dan kakinya terhuyung-huyung. Keluarga itu makan bersama-sama di meja. Tetapi tangan kakek yang sudah gemetar dan pandangannya yang kabur menjadikan kegiatan makan sulit baginya. Kacang yang disendoknya bertebaran dilantai. Ketika ia memegang gelas, susunya tumpah dari gelas tersebut dan membasahi alas meja.

Anak laki-lakinya dan menantunya menjadi marah melihat ruang makan yang kotor itu. “Kita harus melakukan sesuatu untuk kakek,” kata anaknya. “Aku sudah capek mengurusi susu yang tumpah, suasana makan yang gaduh, dan makanan yang berserakan di lantai.”

Maka suami istri itu meletakkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek makan seorang diri, sedangkan anggota keluarga lainnya menikmati makan malam. Karena sang kakek sering memecahkan piring, maka makanan diletakkan di dalam piring kayu. Ketika mereka sesekali melayangkan pandangannya ke arah sang kakek, mereka melihat kadang-kadang air mata sang kakek menetes karena ia duduk seorang diri. Dan apabila sang kakek menjatuhkan sendoknya atau menumpahkan makanannya, suami istri itu memberikan nasihat singkat agar sang kakek  tidak mengulangi perbuatanya. Anak mereka yang berumur empat tahun hanya melihat kejadian itu dengan diam.


Pada suatu sore sebelum makan malam, sang ayayh melihat anak laki-lakinya yang berumur empat tahun sedang mengukir kayu dilantai. Maka ia bertanya kepada anaknya dengan lembut, “sedang membuat apa ? ”, Anaknya menjawab dengan lembut “ Saya sedang membuat piring kecil untuk tempat makan ayah dan ibu jika saya telah dewasa kelak.” Anak laki-laki yang berumur empat tahun itu tersenyum sambil meneruskan pekerjaannya.

Sore itu, sang suami menggandeng tangan sang kakek dengan lembut untuk dibawa ke meja makan keluarga. Pada hari-hari berikutnya, sang kakek selalu makan di meja keluarga. Dan suami istri itu tidak pernah merasa marah jika melihat sendok yang jatuh, susu yang tumpah atau alas meja yang menjadi kotor.