Seorang
laki-laki pergi ke tukang cukur untuk memotong rambutnya dan merapikan
janggutnya. Ia pun telibat percakapan yang cukup mengasikan dengan si tukang
cukur yang merupakan teman lamanya.
Ditengah
percakapan, si tukang cukur berkata, “Ketahuilah teman, saya tidak percaya
bahwa Tuhan itu ada. Jika tuhan itu
memang ada, mengapa banyak orang yang sengsara, menderita ? Banyak anak-anak
yang terlantar? Banyak terjadi kriminalitas, peperangan? Jika Tuhan itu memang
ada tentu tidak ada penderitaan dan sakit. Saya kira Dia tidak akan membiarkan
semuanya itu terjadi.” Maka orang yang dicukur itu diam sebentar untuk
memikirkan jawabannya, karena ia tidak ingin terjadi perdebatan dengan teman
baiknya itu.
Ketika
tukang cukur telah menyelesaikan pekerjaannya,
orang yang dicukur itu pun keluar dari tempat cukur. Baru saja ia
meninggalkan tempat cukur, ia melihat seorang laki-laki dijalan dengan rambut
dan janggut yang sangat panjang. Sepertinya orang tersebut sudah lama tidak
pernah datang ke tukang cukur sehingga rambut dan janggutnya acak-acakan.
Bergegas
orang yang baru saja bercukur tesebut kembali ke tempat cukur dan berkata
kepada temannya, si tukang cukur, “Tahukah engkau bahwa tukang cukur itu tidak
ada?”
“Bagaimana
tukang cukur itu tidak ada ? Lihat !!! Bukankah aku ada disini dan aku seorang
tukang cukur !!!” kata si tukang cukur.
“Tidak”
orang yang baru dicukur itu berkata, “Tukang cukur itu tidak ada !!! Seandainya
mereka ada, tentu tidak ada orang yang rambut dan janggutnya panjang dan
acak-acakan seperti orang yang ada di jalan itu.”
“Sungguh,
tukang cukur itu ada, salahnya sendiri orang yang rambutnya panjang dan
acak-acakan itu tidak datang kepadaku.” Si tukang itu menjelaskan.
Lalu
kata temannya yang baru saja bercukur, “Jadi begitulah Tuhan, temanku, kenapa
orang-orang itu tidak mau mendekat kepada Tuhan sehingga mereka menderita di
dunia ini.”
Silahkan
disimpulkan sendiri ya guys....
0 komentar:
Post a Comment